Pelatihan dokter kecil

BAB II

MATERI DAN METODE PELAKSANAAN

2.1 Materi Program

2.1.1 Pelatihan Dokter Kecil

1. Dokter kecil

Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi criteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.

Tujuan

· agar murid dapat menolong dirinya sendiri dan orang lain untuk hidup sehat

· agar murid dapat membina teman-temannya dan berperan sebagai promotor dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri masing-masing

· agar murid dapat membantu guru, keluarga, dan masyarakat di sekolah maupun di luar sekolah

· pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah, dan lingkungan sekolah

· pengamatan kebersihan di sekolah seperti halaman sekolah, ruang kelas, perlengkapan, persediaan air bersih, WC, tempat sampah, dll.

· Melaporkan hal-hal khusus yang ditemui kepada guru UKS/kepala sekolah.

Kriteria peserta

· telah menduduki kelas 4 SD

· berprestasi

· berwatak pemimpin dan bertanggung jawab

· bersih dan berperilaku baik

· bermoral baik dan suka menolong

· bertempat tinggal di rumah sehat

· diizinkan orang tua.

Tugas dan kewajiban dokter kecil

· selau bersikap dan berperilaku sehat

· mengajak serta dan mendorong murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan program kesehatan terhadap dirinya masing-masing

· mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah

· mambantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah

· berperan aktif dalan kampanye kesehatan yang diselenggarakan di sekolah, misalnya pekan kebersihan, pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan, pekan gizi, dll

Kegiatan dokter kecil

1. menggerakkan teman agar saling mengamati tentang:

· pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi

· pengukuran tinggi badan dan berat badan

· dll

2. pengamatan kebersihan warung dan kebun sekolah

3. pengamatan hygiene dan sanitasi rumah dan sekolah: halaman, ruang kelas, perlengkapan, persediaan air bersih, dll

4. penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan: kotak P3K, dll

5. pencatatan dan pelaporan

6. rujukan.

Pencatatan kegiatan

  1. Perilaku sehat yang dilakukan sendiri atau dianjurkan kepada orang lain. Misalnya:

· menggunting kuku rutin

· mandi 2x sehari

· menggosok gigi

· melihat TV jangan terlalu dekat

· jangan berbaring sambil membaca buku

· jangan tidur terlalu larut malam

· sikap duduk yang baik pada saat belajar

· buang sampah pada tempatnya

2. Buku harian tersebut dilaporkan tiap minggu pada guru UKS/orang tua untuk diparaf dan diberi komentar.

2. Kesehatan dan kebersihan diri

Kesehatan mata

· jangan membaca di tempat yang kurang/terlalu terang

· jangan membaca sambil tiduran

· membaca dengan jarak 30 cm

· jangan menatap langsung sinar matahari yang sangat terang

· sering memberi istirahat pada mata

· memeriksakan mata segera ke dokter bila terjadi gangguan mata

· makan makanan yang yang mengandung vitamin A, seperti wortel, rimbang, dll

Kesehatan telinga

· jangan meninju telinga orang lain atau berteriak keras-keras di depan telinga

· segera berobat bila ada gangguan telinga

· jangan terlalu sering membersihkan telinga ( 1-2 kali seminggu)

Kesehatan gigi dan mulut

· menutup mulut dengan tangan atau sapu tangan bila bersin atau batuk

· menyikat gigi 2 kali sehari

· mengurangi makanan yang manis dan lengket

· banyak mengkonsumsi buah dan sayur

· sikat gigi harus bersih

· memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali

Kebersihan kaki dan tangan

· cucilah tangan dan kaki secara teratur

· cucilah dengan sabun setelah BAB

· potonglah kuku minimal sekali seminggu

· pakailah selalu alas kaki

Kebersihan kulit dan kepala

· mandilah minimal 2 kali sehari

· mandilah dengan air bersih dan sabun mandi

· keramaslah rambut sedikitnya 1 kali semnggu

· setelah mandi keringkan dengan handuk

Kebersihan pakaian

· pakailah pakaian yang bersih dan rapi

· lepaskanlah baju yang basah selekas mungkin

· hindari memakai pakaian dan sepatu yang sempit

· baju dicuci dan distrika

3. Kesehatan lingkungan

· buanglah sampah pada tempatnya

· buanglah kaleng-kaleng bekas yang bias menampung air

· biasakan bergotong royong untuk membersihkan pekarangan sekitar runah

· membersihkan ruang kelas

· jangan meludah di lantai

· tersedianya air bersih

· kamar mandi harus bersih

· warung sekolah harus bersih dan tersedia makanan yang sehat.

4. Gizi

Ilmu gizi ialah ilmu tentang makanan dan zat gizi serta zat lain yang dikandunhnya. Gizi adalah segala asupan yangdiperlukan agar tubuh menjadi sehat. Zat gizi terdiri dari 6 kategori : karbohidrat, potein, lemak, vitamin, mineral dan air.

Fungsi utama zat gizi (tri guna makanan) adalah

· sumber zat tenaga; manusia memerlukan makanan agar mempunyai tenaga untuk bekerja, bermain, belajar, berolahraga, dll. Misalnya padi-padian, umbi-umbian, tepung.

· Sumber zat pengatur; manusia memerlukan makanan agar semua bagian tubuh kita dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Misalnya sayur dan buah.

· Sumber zat pembangun; manusia perlu makanan agar dapat tumbuh dengan baik. Misalnya, kacang-kacanagn, kedelai, tempe,tahu, telur, daging, hati, udang, iakn, susu, ayam, makanan hewani dan hasil olahan.

Jadi, fungsi zat gizi :

· Karbohidrat sebagai sumber tenaga

· Protein zat pembangun dan tenaga

· Lemak; sebagai sumber tenaga dan pelarut vit ADEK

· Vitamin zat pengatur

· Mineral, zat pengatur dan pembangun

· Air; membantu dalam proses pencernaan makanan

Yang mempengaruhi kebutuhan makanan anak sekolah:

· Berat badan

· Tinggi badan

· Umur

· Jenis kelamin

· Jenis aktivitas

Memilih makanan yang baik juga penting, cirri makanan yang baik adalah

· Yang memenuhi triguna makanan

· Makanan yang bersih, bebas dari debu, lalat dan serangga lainnya

· Makanan yang aman dan tidak mengandung bahan berbahaya yang dilarang untuk makanan seperti zat pewarna makanan berbahaya dan pengawet

· Makanan yang halal, tidak bertentangan dengan agama yang dianut siswa.

Ciri-ciri makanan yang tidak layak dikonsumsi adalah

· Makanan yang sudah basi

· Makanan yang berubah rasanya

· Makanan yang sudah lembek, berlendir atau berbusa

· Makanan berjamur

· Makanan berulat/mengandung benda asing

· Makanan kadarluasa

· Makanan yang sudah kemasan yang rusak

Ketidakseimbangan antara asupan makanan dan penggunaan zat gizi yang terkandung untuk keperluan metabolisme tubuh akan mengganggu fungsi metabolisme tersebut. Kekurangan zat gizi akan menyebabkan status zat gizi kurang atau gizi buruk. Sebaliknya kelebihan zat gizi akan menyebabkan status gizi lebih yang ditandai dengan kegemukan atau obesitas.

Ada 13 macam dasar pesan gizi seimbang yang bisa dipedomani dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1. makanlah aneka ragam makanan

2. makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

3. makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi

4. batasi konsomsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukipan energi

5. gunakan garam beryodium

6. makanlah makannan zat besi

7. berikan ASI saja sampai anak berumur 6 bln dan tambanhkan makanan pemdamping ASI sesudahnya

8. biasakan makan pagi

9. minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya

10. lakukan aktivitas fisik secara teratur

11. hindari minum-minuman beralkohol

12. makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

13. bacalah label pada makanan yang dikemas.

Cara menilai status gizi adalah

    1. menimbang berat badan
    2. mangukur tinggi badan
    3. mencari berat badan ideal ((TB-100)-10%(TB-100))

5. P3K

P3K adalah pemberian pertolongan segera pada penderita sakit atau cedera/ kecelakaaan sebelum mereka dibawa ke tempat rujukan seperti puskesmas, klinik, atau rumah sakit.

Tujuan

A. mencegah keadaan menjadi lebih parah

B. mamberikan rasa nyaman dan membantu proses penyembuhan

Prinsip P3K

· jangan lakukan sesuatu yang berbahaya

· jangan mengerjakan tindakan meragukan hanya karena ingin melakukan sesuatu

· waktu sangatlah penting

· jangan menambah kerusakan

Hal-hal yang sering mengakibatkan kecelakaan/kejadian kegawatdaruratan yang sering terjadi :

· jatuh dari ketinggian

· luka baker

· tersengat listrik

· keracunan

· kecelakaan kendaraan bermotor

· tenggelam

· tersedak

· dll

Hal yang diutamakan pada pelaksanaan P3K

a. keamanan penolong

b. keamanan lingkungan

c. keamanan korban

Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan

a. periksa kesadaran

b. periksa pernapasan

c. periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah

d. periksa tanda-tanda lain seperti patah tulang, luka, dan perhatikan keluhannya:

tanyakan kepada korban apakah ada rasa nyeri, linu atau sakit?apakah ada luka?minta tunjukkan tempat yang sakit. Harus diperiksa dan diperhatikan pula apakah ada luka lainnya, beritahu korban bahwa ia akan ditolong dan ajaklah berrcakap-cakap.

Keterampilan dasar klinis

a. pengukuran denyut nadi

Normalnya 60-100 kali permenit.

Denyut nadi meningkat bila:

· bekerja atau beraktivitas

· demam

· dehidrasi

· menderita penyakit jantung

b. pengukuran suhu tubuh

normalnya 36-37,5 0C

c. pernapasan

normalnya 12-20 kali permenit

Penghentian perdarahan pada luka.

Luka adalah suatu irisan atau robekan pada kulit. Semua luka berdarah selalu terasa sakit dan mudah terjadi infeksi.

Apabila ada teman yang terluka :

a. pastikan dimana tempat luka. Apakah ada luka-luka di tempat lain

b. tanyakan apa yang telah terjadi, kapan dan bagaimana hal itu terjadi

c. lihatlah luka pada teman dan perhatikan apakah teman tersebut kehilangan darah

d. jika teman tersebut kehilangan banyak darah, penolong harus mencoba untuk menghentikan perdarahan. Caranya dengan mengangkat bagian yang terluka lebih tinggi dari bagian yang tidak terluka

e. tekan bagian yang terluka dengan kain bersih selama kira-kira 10 menit

f. lalu tarik kain tersebut, apakah darah masih mengalir dari luka tersebut

g. bila darah telah berhenti, minta agar teman mau meminum beberapa gelas air

h. bersihkan luka dengan air

i. lalu obati luka dengan betadine

j. bila darah masih keluar, angkat bagian yang luka lebih tinggi

k. lalu balut luka tersebut dengan balutan yang kuat.

2.1.2 Posyandu

A. Pengertian

Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).

Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes RI, 1990).

B.Tujuan penyelenggara Posyandu

  1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas)
  2. Membudayakan NKKBS.
  3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
  4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

C. Kegiatan Pokok Posyandu :

1. KIA

2. KB

3. lmunisasi.

4. Gizi.

5. Penggulangan Diare.

D. Pembentukan Posyandu.

a. Langkah – langkah pembentukan :

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan teknis unsur kesehatan dan KB .

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri, sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu.

5) Pelatihan kader Posyandu.

6) Pembinaan.

b. Kriteria pembentukan Pos syandu.

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu Posyandu melayani 100 balita.

c. Kriteria kader Posyandu :

1) Dapat membaca dan menulis.

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.

4) Mempunyai waktu yang cukup.

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.

6) Berpenampilan ramah dan simpatik.

7) Diterima masyarakat setempat.

d. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.

1. Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu :

Meja I : Pendaftaran.

Meja II : Penimbangan

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.

Meja V : Pelayanan KB & Kes :

· Imunisasi

· Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan Februari dan Agustus.

· Pembagian pil atau kondom

· Pengobatan ringan.

· Kosultasi KB-Kesehatan

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB).

2. Sasaran Posyandu :

· Bayi/Balita.

· Ibu hamil/ibu menyusui.

· WUS dan PUS.

e. Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :

1) Kesehatan ibu dan anak :

· Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

· Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan Agustus)

· PMT

· Imunisasi.

· Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.

2) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.

3) Pemberian Oralit dan pengobatan.

4) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS balita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S : Semua balita diwilayah kerja Posyandu.

K : Semua balita yang memiliki KMS.

D : Balita yang ditimbang.

N : Balita yang naik berat badannya.

Keberhasilan Posyandu berdasarkan :

1 ) D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat

2) N / D : Berhasil tidaknyaProgram posyandu

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh Kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan para medis (Jurim, Bindes, Perawat clan Petugas KB)

f. Dana.

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat.

E. Strata Posyandu dikelompokkan menjadi 4 :

1. Posyandu Pratama :

• belum mantap.

• kegiatan belum rutin.

• kader terbatas.

2. Posyandu Madya :

• kegiatan lebih teratur

• Jumlah kader 5 orang

3. Posyandu Purnama :

• kegiatan sudah teratur.

• cakupan program/kegiatannya baik.

• jumlah kader 5 orang

• mempunyai program tambahan

4. Posyandu Mandiri :

• kegiatan secara terahir dan mantap

• cakupan program/kegiatan baik.

• memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.

2.2 Metode Pelaksanaan

2.2.1 Pelatihan Dokter Kecil

Metode yang digunakan dalam menjalankan pogram pelatihan dokter kecil ini adalah metode ceramah dalam pemberian materi, diskusi atau tanya jawab dengan peserta serta simulasi atau praktek.

Indikator Keberhasilan :

Peserta pelatihan dapat memahami materi yang diberikan dan dapat mengaplikasikannya baik untuk diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekolahnya sendiri dalam kehidupannya sehari-hari.

2.2.2 Posyandu

Kegiatan yang difokuskan dalam kegiatan posyandu ini adalah penimbangan berat badan balita dan ibu hamil. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam menjalankan program ini adalah observasi langsung dan melakukan pengukuran berat badan balita dan ibu hamil tersebut. Alat yang digunakan adalah timbangan injak dan dacin.

Indikator Keberhasilan :

Balita dan ibu hamil yang datang ke posyandu dapat diukur berat badannya dan dapat diketahui status gizinya dengan membandingkan dengan hasil pengukuran pada bulan sebelumnya.

0 komentar:

Posting Komentar