MEDIA PENGAJARAN

1. PENGERTIAN MEDIA PENGAJARAN

Secara etimologi, kata “ media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “ medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “ medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai
suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).

(http://www.shirocoo.co.cc/2010/03/media-pembelajaran.html)

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/)

Dengan demikian media pengajaran adalah alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan pesan-pesa pengajaran dari sumber belajar yaitu guru kepada peserta didik yaitu siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

2. KEGUNAAN DAN JENIS-JENIS MEDIA PENGAJARAN

Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach & Ely dalam Ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut :

Pertama, kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.

Kedua, kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.

Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.

Hambatan-hambatan komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

Pertama, verbalisme, artrinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.

Kedua, salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda oleh siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan sebagainya.

Ketiga, perhatian tidak berpusat, hal ini dapat terjadi karena beberapa hal antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, kurang adanya pengawasan dan bimbingan guru.

Keempat, tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati atau dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep.

(http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf)

Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :

  1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
  2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
  3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya.
  4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
  5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
  6. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
  7. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
  8. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak

Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah

(1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi,

2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,

(3) metode mengajar akan lebih bervariasi,

(4) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media adalah

(1) fektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar,

(2) meningkatkan motivasi belajar siswa,

(3) variasi metode pembelajaran,

(4) peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Secara umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu

(1) media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan,

(2) media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosil ekonomi,

(3) media pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain,

(4) media pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misainya menyaksikan pemutaran film tentang suatu kejadian atau peristiwa. rangkaian dan urutan kejadian yang mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka pelajari secara teratur dan berkesinambungan,

(5) media pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan,

(6) media pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme dalain suatu proses (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

(Latuheru, 1988:23-24).

Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:

  1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
  2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
  3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
  4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/)

Menurut Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu

(1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile;

(2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape;

(3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dam telpon.

Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, member kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.

(http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf)

3. PRINSIP PENGGUNAAN MEDIA PENGAJARAN

Ada beberapa prinsip yang harus dijadikan dasar dalam memilih media pengajaran, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Prinsip umum dalam memilih dan menggunakan media pengajaran harus diperhatikan sebagai berikut:

1. Media tidak dapat 100% dapat menggantikan peran guru.

2. Perlu persiapan yang matang baik guru, siswa, alat, program maupun tempat yang akan digunakan.

3. Pertimbangkan mutu media yang akan digunakan dalam artian harus handal, sistem kerjanya mudah dipahami, spesifikasi dari bahan yang bermutu, praktis penggunaannya, serta menjamin keselamatan bagi penggunanya.

4. Media harus jelas dan menarik.

5. Ketersediaan media yang akan digunakan.

6. Pertimbangkan waktu yang tersedia, mulai dari persiapan penggunaan dan penyempurnaan kembali media yang digunakan.

Sedangkan secara khusus penggunaan media pengajaran harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pemilihan media pengajaran berdasarkan tujuan pembelajaran.

2. Pengguanan media pengajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik.

3. Pemilihan media pengajaran sesuai dengan kondisi, situasi, waktu dan tempat.

4. Penggunaan media pengajaran sesuai dengan karakteristik media pembelajaran.

5. Pemilihan media pengajaran sessuai dengan ketersediaan media pengajaran itu sendiri.

Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah

(1) harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa,

(2) pemilihan media hams secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa,

(3) tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu,

(4) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar,

(5) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-masing media,

(6) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.

(http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-pembelajaran/)

4. MEMILIH MEDIA

Variabel-variabel dalam memilih bentuk pembelajaran

Sejumlah variabel sebaiknya dijadikan pertimbangan ketika guru menyeleksi model pembelajaran, strategi, dan metode-metode yang akan digunakan. Variabel-variabel tersebut di antaranya :

· hasil dan pengalaman belajar siswa yang diinginkan;

· urutan pembelajaran (sequence) yang selaras : deduktif atau induktif;

· tingkat pilihan dan tanggung jawab siswa (degree);

· pola interaksi yang memungkinkan;

· keterbatasan praktek pembelajaran yang ada.

(http://gurupkn.wordpress.com/2008/01/17/kegiatan-pembelajaran-dan-pemilihan-media-pembelajaran/)

Dalam memilih media juga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Objektivitas, yaitu pilihan didasarkan atas prinsip efektifitas dan efisiensi, yaitu ketepatan yang disesuaikan dengan materi serta tujuan pengajaran, bukan didasarkan atas kebiasaan, kesenangan maupun kemampuan guru menggunakan media pengajaran tersebut.

2. Program pengajaran yaitu tingkat kesesuaian dengan struktur kurikulum dan kedalaman materi pelajaran yang akan disampaikan.

3. Disesuaikan dengan situasi dan kondisi baik tempat atau ruangan maupun kondisi anak didik.

4. Kualitas teknik memenuhi syarat keselamatan penggunaannya dan mudah untuk disempurnakan bila diperlukan dan tidak membahayakan penggunanya.

(http://santridaruz.blogspot.com/2008/05/media-pengajaran.html)

Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain

(1) sebelum memilih media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang disusun secara serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran,

(2) pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa, bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan,

(3) pernilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat

(a) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

(b) ketersediaan bahan media,

(c) biaya pengadaan,

(d) kualitas atau mutu teknik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah

(1) media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar),

(2) untuk dapat memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap tiap media pembelajaran,

(3) pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa,

(4) pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.

ΓΌ Dalam proses pemilihan ini, Anderson (1976) mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu :

· Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum / hiburan. Jika hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan pembelajaran.

· Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat peraga, proses juga dihentikan ( diabaikan).

· Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau psikomotor.

· Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan beaya.

· Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat.

· Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media.

Tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan belajar sebagai berikut :

Jenis Belajar

Jenis Media

Informasi Faktual

Pengenalan Visual

Konsep, Prinsip

Prosedural

Keteram-pilan, gerakan

Sikap, motivasi

Gambar diam

Gambar hidup

Televisi

Benda nyata

Audio

Pembelajan terprogram

Peragaan

Buku Teks

Sajian lisan

Sedang

Sedang

Sedang

Rendah

Sedang

Sedang

Rendah

Sedang

Sedang

Tinggi

Tinggi

Sedang

Tinggi

Rendah

Sedang

Sedang

Rendah

rendah

Sedang

Tinggi

Tinggi

Rendah

Rendah

Sedang

Rendah

Sedang

Sedang

Sedang

Tinggi

Sedang

Rendah

Sedang

Tinggi

Tinggi

Sedang

sedang

Rendah

Sedang

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Sedang

Rendah


(http://aristorahadi.wordpress.com/2008/06/02/bagaimana-memilih-media-pembelajaran/)